Perkembangan internet melahirkan fenomena baru yaitu bisnis online. Lahan bisnis ini terbuka bagi siapa saja yang mau menggarapnya. Tentu saja bukan hal yang mudah (seperti yang sekarang sedang saya rasakan) tapi juga bukan hal yang rumit (seperti yang dikatakan mereka-mereka yang sudah sukses).
Budaya blogging pun juga berkembang dengan motivasi yang sedikit berbeda dari awal perkembangannya. Dulu blogging dimanfaatkan untuk menyalurkan ide, kreativitas, aspirasi, opini, pengetahuan, sekaligus bagi-bagi dengan pe-blog yang lain. Jadi bisa dikatakan blogger adalah komunitas yang bagi-bagi, tentang apa saja.
Sekarang motivasi blogging banyak berubah. Tidak sedikit yang nge-blog dengan tujuan utama untuk mencari uang lewat program-program di internet seperti PPC, Affiliate, PPR, dll.
Kalau sudah demikian, nilai moral dari kegiatan blogging untuk saling berbagi sudah tercemar? oleh motivasi bisnis/uang?.
Memangnya tidak boleh ?! boleh-boleh saja, apalagi dengan potensi penghasilan yang amat besar, sangat wajar jika blogging dijadikan sebuah bisnis. Siapa yang tidak ingin sejahtera ...?
Hanya saja, jika kita kembali ke pure value? dari blogging, jangan sampai kita melakukan segala cara halal haram ? demi meraup uang semata.
Jika memang uang menjadi tujuan utama, pastikan moral/etika blogging yang santun tetap di urutan pertama.
Contoh sederhananya kretifitas copy-paste artikel orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Hal ini memang kelihatannya tidak merugikan pihak manapun, tetapi secara moral blogging sangat tidak sopan. Blog ibarat rumah diri (kepribadian?) kita, isinya bisa mencerminkan kepribadian kita juga. Bukankah kegiatan sepele copy paste tadi, itu bisa membuat seseorang akan menilai bagaimana kita ? ...
So ... apapun motivasi nge-blog, mungkin ada benarnya ada orang yang mengatakan do what you the money will follow. Mungkin itu sangat cocok sebagai motivasi nge-blog sekalian berbisnis bisnis kita.
Selamat nge-blog, selamat berbisnis. Jadikan keduanya kegiatan positif yang menciptakan nilai positif tidak hanya demi kesehatan saku-saku kita saja, tetapi juga kesehatan mental-mental kita.
Salam,
Rusdin
Sang Pengusaha Onlie (Cita-cita saya)
Budaya blogging pun juga berkembang dengan motivasi yang sedikit berbeda dari awal perkembangannya. Dulu blogging dimanfaatkan untuk menyalurkan ide, kreativitas, aspirasi, opini, pengetahuan, sekaligus bagi-bagi dengan pe-blog yang lain. Jadi bisa dikatakan blogger adalah komunitas yang bagi-bagi, tentang apa saja.
Sekarang motivasi blogging banyak berubah. Tidak sedikit yang nge-blog dengan tujuan utama untuk mencari uang lewat program-program di internet seperti PPC, Affiliate, PPR, dll.
Kalau sudah demikian, nilai moral dari kegiatan blogging untuk saling berbagi sudah tercemar? oleh motivasi bisnis/uang?.
Memangnya tidak boleh ?! boleh-boleh saja, apalagi dengan potensi penghasilan yang amat besar, sangat wajar jika blogging dijadikan sebuah bisnis. Siapa yang tidak ingin sejahtera ...?
Hanya saja, jika kita kembali ke pure value? dari blogging, jangan sampai kita melakukan segala cara halal haram ? demi meraup uang semata.
Jika memang uang menjadi tujuan utama, pastikan moral/etika blogging yang santun tetap di urutan pertama.
Contoh sederhananya kretifitas copy-paste artikel orang lain tanpa menyebutkan sumbernya.
Hal ini memang kelihatannya tidak merugikan pihak manapun, tetapi secara moral blogging sangat tidak sopan. Blog ibarat rumah diri (kepribadian?) kita, isinya bisa mencerminkan kepribadian kita juga. Bukankah kegiatan sepele copy paste tadi, itu bisa membuat seseorang akan menilai bagaimana kita ? ...
So ... apapun motivasi nge-blog, mungkin ada benarnya ada orang yang mengatakan do what you the money will follow. Mungkin itu sangat cocok sebagai motivasi nge-blog sekalian berbisnis bisnis kita.
Selamat nge-blog, selamat berbisnis. Jadikan keduanya kegiatan positif yang menciptakan nilai positif tidak hanya demi kesehatan saku-saku kita saja, tetapi juga kesehatan mental-mental kita.
Salam,
Rusdin
Sang Pengusaha Onlie (Cita-cita saya)
0 comments:
Post a Comment